Kamis, 27 Desember 2012

Kawasan Perumahan Penduduk di Menteng

Menteng daerah perumahan yang terletak di Menteng Kecamatan. Daerah perumahan yang tersebar di desa-desa administratif Menteng dan Gondangdia. Menteng daerah perumahan adalah perumahan modern pertama di Jakarta. Ini dikembangkan oleh perusahaan real estate swasta NV de Bouwploeg, didirikan oleh Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879-1955). Pada saat itu, daerah perumahan Menteng dikenal kemudian sebagai Nieuw Gondangdia, dan dirancang oleh PJS Moojen dan FJ Kubatz pada tahun 1913. The Gondangdia Nieuw, juga dikenal sebagai Proyek Menteng, dimulai pada tahun 1910-an-1920-an. Proyek ini dimaksudkan untuk menjadi perluasan selatan kota Batavia.

Menteng Proyek ini dirancang mengikuti sistem hirarki yang membagi jalan-jalan dan rumah-rumah ke dalam beberapa kelas. Taman mencakup sekitar 30 persen dari daerah di 23 tempat (misalnya Suropati Park, Tugu Tani taman, dan Situ Lembang). Sebuah dekrit 1.975 gubernur menyatakan Menteng daerah warisan budaya, mengutip arsitektur khas, yang sering kali berisi tinggi, atap miring dan kebun yang cukup. Selama tahun 1980-an, bagian barat Menteng berubah menjadi daerah komersial, seperti Sabang Jalan (sekarang jalan Agus Salim), Jaksa Street, Teuku Cik Di Tiro Street, dan Menteng Raya Street. Sebagian besar dari mereka berubah menjadi toko-toko, hotel, kantor, dan restoran. The Festival Jalan Jaksa diselenggarakan setiap tahun di Jaksa Street.

Saat ini, konservasi daerah perumahan Menteng telah menunjukkan banyak masalah. Meskipun daerah warisan budaya, banyak rumah yang direnovasi menjadi gaya neoklasik oleh pendatang baru, gaya yang tidak memiliki hubungan dengan daerah perumahan Menteng. Pihak berwenang dapat menghentikan pembangunan gedung yang melanggar gaya Menteng, tetapi beberapa proyek melanjutkan sampai rumah selesai. Masalah lain yang berkaitan dengan konservasi Menteng daerah perumahan yang melarang usaha di daerah meskipun pajak tanah naik, penipuan oleh arsitek dari bangunan direnovasi, dan kurangnya pengetahuan dalam konservasi. 


Rumah-rumah Menteng ditujukan untuk Belanda atau penduduk setempat dengan status yang lebih tinggi. Daerah perumahan baru dipisahkan dari hunian tradisional (kampung) yang tersebar di seluruh wilayah. Menteng Proyek adalah proyek perumahan pertama di Jakarta yang mengikuti hukum pertama dari perencanaan perkotaan di Batavia, yang dikenal sebagai Bataviasche Bouwverordening. 

Gaya arsitektur daerah perumahan Menteng dikenal sebagai "Hindia" atau "Indo-Eropa". Hal ini ditandai dengan tinggi atap berbentuk piramida, teras depan, halaman yang luas, tekstur karakteristik di dinding, dan bentuk-bentuk arsitektur lain seperti jendela, pintu, dan ventilasi udara yang menonjol. Gaya arsitektur bangunan di Menteng dapat diklasifikasikan ke dalam Klasisisme / Old Hindia, Nieuwe Zakelijkheid, New Hindia, Art Nouveau dan Art Deco, Amsterdam School, De Stijl, Le Corbusier dan arsitektur tradisional Indonesia.
Tempat tinggal daerah Menteng diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas sesuai dengan rekomendasi oleh Departemen Pekerjaan Sipil (Burgerlijke Openbare Werken):


Kediaman itu diklasifikasikan sebagai kelas 1 sampai 3. Rumah-rumah tipe ini dibangun di daerah inti Menteng dan ditargetkan untuk para pejabat tinggi dan warga sipil kelas tinggi Belanda atau Eropa. Gaya arsitektur dikenal sebagai "Periode Transisi" (Overgangs periode), yang merupakan gaya arsitektur antara gaya yang lebih tua "Hindia Old House" (Oud Indische Huis), dengan halaman yang luas yang khas dan teras yang luas, dengan gaya yang lebih modern disebut "Eropa Villa". Daerah ini terhubung dengan jalan-jalan lebar.

Rumah di kelas ini umumnya satu atau dua berlantai berdiri bebas rumah (vrijstaand huis) dengan satu atau dua sayap / paviliun menempel pada bangunan utama. 

Kediaman itu diklasifikasikan sebagai kelas 4 sampai 7. Ini adalah jenis yang paling dominan rumah di Menteng. Gaya arsitektur perpaduan antara rumah-rumah Belanda Periode Transisi dan rumah-rumah tradisional setempat. Daerah ini terhubung dengan jalan-jalan sempit, diklasifikasikan dalam bahasa Belanda sebagai Laan, Straat atau Weg.

Tinggal kelas 6 dan 7 yang ditujukan untuk pejabat pemerintah kolonial dan dikenal sebagai Tanah Woningen Voor Ambtenaren ("Rumah Negara untuk Pejabat" Belanda). Umumnya, rumah-rumah ini adalah satu-berlantai dan kadang-kadang bisa menjadi rumah semi-terpisah (Belanda Koppel).
Fasilitas

Master plan Menteng termasuk beberapa sarana dan prasarana:
  •     NV de Bouwploeg Arsitek kantor, (sekarang Cut Mutiah Masjid).
  •     Bataviasche Kunstkring (sekarang bar)
  •     Nassaukerk (sekarang St.Paulus dan Theresia Gereja).
  •     Gedung Ditjen Kebudayaan
  •     Sebuah gedung sekolah (sekarang di HOS. Cokroaminoto Street)
  •     Taman

1 komentar: